Kamis, 10 Desember 2009

Dehidrasi membuat otak redup

Kurang Minum Air 1 Persen Saja Bikin Otak Lemot dan Menciut 
Jakarta, Konsumsi air putih selama ini sering dianggap sepele, bahkan oleh kalangan pemerintah sekalipun. Air dianggap zat gizi yang tidak terlalu penting. Padahal menurut para pakar, kekurangan air 1 persen dari bobot tubuh saja bisa bikin otak lemot dan menciut. Jika sudah begitu, bagaimana nasib bangsa ini?
Sebagai salah satu unsur zat gizi, air sering ditempatkan di urutan terakhir setelah karbohidrat, protein, lemak bahkan mineral. Padahal peran air sangat banyak, diantaranya untuk memberntuk sel, alat transportasi oksigen dalam darah, pengatur suhu, zat pelarut, pereaksi, pelumas dan bantalan.
Menurut Prof Dr Ir Hardinsyah, ahli gizi dan pangan sekaligus dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Petanian Bogor (IPB), kekurangan air bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan otak. "Kurang 1 persen saja bisa mengalami gangguan ingatan," ujarnya dalam acara seminar 'Waspadai Efek Dehidrasi Terhadap Kesehatan di Hotel Akmani, Jakarta, Kemis (22/10/2009).
Hardinsyah mengatakan bahwa hampir sebagian besar komposisi otak terdiri atas cairan, dan ketika otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup, akan terjadi gangguan fungsi kognitif (kepandaian) di otak. Hal itu pun dibenarkan oleh Dr dr Parlindungan Siregar SpPD.KGH, seorang dokter spesialis penyakit dalam di FKUI-RSCM.
"Ketika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak menjadi tidak aktif dan berkembang, bahkan bisa menciut. Dan ketika itu terjadi, otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi, terutama fungsi kognitif yaang akhirnya membuat seseorang menjadi lemot, gampang lupa, dan tidak konsentrasi," jelas Parlindungan.
Dehidrasi bisa terjadi ketika tubuh kekurangan 1 persen dari berat tubuhnya. Jadi kalau bobot tubuh seseorang 50 kilogram, maka kekurangan 0,5 liter air dari kebutuhan seharusnya (2-3 liter) bisa menyebabkan dehidrasi ringan seperti lelah dan gangguan fungsi kognitif serta daya ingat.
Hardinsyah menyebutkan beberapa penyebab dehidrasi diantaranya kurang minum, keringat berlebih, suhu panas, pendarahan dan gangguan penyakit. Menurutnya, dehidrasi bisa menyebabkan gejala ringan dan sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian.

Menurut Hardinsyah, orang-orang yang berisiko dehidrasi adalah pekerja lapangan, namun tidak sedikit pekerja kantoran yang terkena dehidrasi. "Biasanya kalau di kantor kan pakai AC, dan itu bisa bikin orang tidak merasa haus. Apalagi ditambah dengan malas ngambil air minum, tambah saja dehidrasi," tuturnya.

Dalam sebuah studi di Amerika yang dilakukan oleh Robert Kenetick tahun 2007, Hardinsyah mengatakan bahwa produktivitas pekerja kantoran terbukti menurun karena tidak minum air sesuai anjuran 2-3 liter per hari). "Padahal sudah disediakan air di meja, tapi nggak diminum. Diminumnya hanya kalau mau makan saja. Padahal di Amerika sana, setiap 20 menit disediakan i cup air untuk minum," ujar Hardinsyah.

Minggu, 22 November 2009

Bahaya Getol Mengasup Soft Drink

Bahaya Getol Mengasup Soft Drink!
Oleh dr. H.M. Hadat SpA, di Jakarta

Aneh tapi nyata, tapi begitulah faktanya. Saat orang Amerika mulai sadar pada dampak buruk mengonsumsi sukrosa, kita di sini malah bangga meniru pola makan mereka.

Bahkan, kita lebih getol mengasup softdrink, permen, biskuit yang sudah 
dilapisi sukrosa, sampai gula dan sirup dan jagung yang kerap dipromosikan sebagai rendah kalori (padahal tidak begitu).

Banyak orang masih belum mengerti bahwa gula (gula dari tebu, sukrosa) 
mengandung glukosa dan fruktosa dengan perbandingan yang sama besar. Dalam kondisi “normal” (tidak berlebihan), glukosa dibakar melalui jalur “biasa” menjadi tenaga. Sedangkan sisa pembakaran glukosa diubah menjadi asam lemak. Pembakaran fruktosa pun harus melalui jalur pembakaran glukosa ini. Setelah sukrosa dicerna di usus, glukosa dan fruktosa masuk ke pembuluh darah dan hati.

Itu normalnya. Bagaimana jika sukrosa yang dikonsumsi begitu banyak, sehingga timbul gelombang atau “banjir” glukosa dan fruktosa?

Dampaknya, fruktosa tidak dapat masuk jalur pembakaran glukosa, sehingga terpaksa menempuh jalan pintas, diubah menjadi gliserol-3-fosat. Begitu juga dengan glukosa, jika “banjirnya” kelewatan, diubah pula menjadi gliserol-3-fosfat. Padahal, gliserol-3-fosfat ini dapat mengikat tiga asam lemak dan membentuk trigliserida. Trigliserida ada yang bebas beredar dalam darah, ada pula yang disimpan dalam jaringan lemak. Kabar buruknya, peningkatan kadar trigliserida dapat memicu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), jika terjadi penurunan kadar HDL (kolesterol baik) disertai peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Begitu berbahayanya trigliserida ini. Kelebihan 800 mg/dl saja sudah dapat menyebabkan terjadinya penyakit pankreatitis akut atau radang kelenjar pankreas. Itu pasalnya, penting menjaga kadar trigliserida tetap normal, di bawah 80 mg/dl. Di hati, trigliserida bersama kolesterol dan beberapa jenis protein (apoprotein) kongkalikong membentuk lipoprotein jenis VLDL (vety low density lipoprotein).
 
VLDL bertugas mengangkut trigliserida ke jaringan tubuh untuk dimetabolisme menjadi tenaga (misalnya di otot) atau disimpan di jaringan lemak. Setelah keluar dari hati dan masuk ke pembuluh darah, sebagian trigliserida dikeluarkan dari VLDL oleh enzim lipoprotein lipase.
 
Trigliserida yang dikeluarkan dari VLDL itu kemudian terurai menjadi 
gliserol-3-fosfat atau asam lemak. Asam lemaknya sebagian dipakai untuk 
pembakaran yang menghasilkan tenaga, sebagian lagi disimpan dalam jaringan lemak sebagai trigliserida lagi. Begitu terus, sampai akhirnya jumlah trigliserida makin lama makin banyak dan menimbulkan rantai penyakit.

Dahulu, di AS, meningkatnya kasus kardiovaskuler, obesitas, dan diabetes 
menimbulkan kekhawatiran, sekaligus gagasan untuk mengganti konsumsi lemak hewan dengan karbohidrat sebagai sumber energi. American Diabetes Association bahkan merekomendasikan energi dari lemak tidak boleh lebih dari 30%. 
Karbohidrat pun menggantikan posisi lemak sebagai sumber energi utama.
 
Namun, sumber energi pengganti lemak hewan pun tak sepenuhnya aman. Karena belakangan terbukti, sukrosa terutama fruktosa, ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol baik darah, sehingga melambungkan jumlah pasien kardiovaskuler. Tak heran kalau The American Heart Association akhirnya menganjurkan pembatasan pemakaian sukrosa dan menggantikannya dengan 
tepung.
 
Seperti kata orang bijak, jika hendak meniru, tirulah yang baik. (Intisari)

Senin, 01 Juni 2009

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin


TEMPO InteraktifJakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 42 persen peralatan makanan yang diuji lembaga itu ternyata mengandung melamin. Melamin ini adalah racun. Bila terkena panas, peralatan yang mengandung melamin dapat melepaskan formalin dan melamin. Dua zat racun ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker, batu ginjal, dan gangguan kandungan kemih.

Ketua BPOM Husniah Rubiana Thamrin mengatakan ia telah melakukan pengujian laboratorium terhadap 62 sampel peralatan melamin yang beredar di sejumlah pasar di Jakarta. “Dari pengujian tersebut ditemukan 30 positif melepas formalin,” kata Husniah dalam jumpa pers, Senin (1/6). Artinya, 48 persen sampel yang diuji BPOM mengandung melamin. 

Peralatan makan berupa gelas, piring, mangkok, sendok, garpu, sodet sebagian besar diimpor dari Cina, tetapi ada pula yang produksi lokal. Sejumlah merek yang sudah teruji positif melarutkan formalin antara lain Sayota Melamine Ware, Mei Shing Melamine, Huamei, dan VGS 4-05A.

Badan POM meminta kepada Departemen Perdagangan agar menghentikan impor produk-produk yang mengandung melamin. Badan juga meminta Departemen Perdagangan agar memberi pembinaan kepada produsen lokal. Badan tidak dapat melakukan pelarangan karena ijin impor atau produksi dikeluarkan oleh kedua departemen tersebut.

Husniah menambahkan, secara fisik peralatan makan yang melarutkan formalin dan melamin tidak dapat dibedakan, hanya bisa diketahui melalui pengujian di laboratorium. Makanan yang bersifat cair, asam, dan panas akan melarutkan formalin. “Meski es cendol itu dingin, atau es jeruk, tapi tetap bisa melarutkan (melamin),” kata Husniah.

Pada saat bersamaan, Husniah juga mengumumkan empat dendeng dan abon sapi berlogo halal tetapi mengandung babi. Keempat Dendeng itu Dendeng sapi Dua daun Cabe, Dendeng Sapi Brenggolo, Dendeng Sapi Brenggolo-Istimewa, dan Dendeng/ Abon Sapi Spesial.

“Kami sudah konfirmasi ke MUI, mereka tidak memiliki sertifikat halal,” kata Husniah. Dendeng dan Abon tersebut antara lain diproduksi di Yogjakarta, Malang, dan Bandung. Badan telah memerintahkan daerah menarik dan memusnahkan produk-produk tersebut.

Lilin pada mi instan


Seiring kesuksesan mi cepat saji ini, sudah sekian lama beredar isu seputar mi instan. Isu lapisan lilin pada mi instan adalah yang kerap diembuskan, malah bikin heboh beberapa tahun lalu. Lilin atau zat kimia lain sejenis wax tersebut digunakan agar mi tidak lengket ketika dimasak.

Dugaan inilah yang memunculkan banyak anjuran untuk tidak makan mi instan setiap hari. Dinyatakan sejumlah ahli, tubuh memerlukan waktu setidaknya tiga hari untuk membersihkan lilin tersebut. Apalagi ada pula dugaan bahwa lilin ini bersifat karsinogenik atau dapat mencetuskan terjadinya kanker. 

Isu lilin ini sudah dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun lalu. Hingga kini pun isu tersebut masih dibantah. Tentu saja, sebuah produk mi instan ternama turut membantah isu tersebut.

"Jika isu itu memang benar, tentunya BPOM dan Departemen Kesehatan akan menarik mi instan dari pasaran," ujar Dr Nuri Andarwulan, ahli teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor. 

Terlepas dari isu lilin tersebut, para ahli kesehatan memang menganjurkan untuk membatasi asupan mi instan. Alasannya, konsumsi secara berlebihan atau sering dapat mengganggu saluran pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain. 

Meski ada-tidaknya lilin pada mi masih jadi perdebatan, ada baiknya kita berjaga-jaga. Supaya lebih aman, ada baiknya mengikuti tip berikut saat memasak mi instan:

- Jerang air agak banyak hingga benar-benar mendidih, lalu dibagi menjadi dua bagian (tuang ke dalam dua panci berbeda).

- Masukkan mi ke dalam panci pertama dan didihkan kembali. Panci pertama ini fungsinya untuk mencuci kandungan antilengket lainnya yang terdapat pada mi instan. Setelah matang, pindahkan mi yang telah "dicuci" itu ke dalam panci kedua, lalu didihkan kembali.

Kegunaan lain Lemon

Lemon ternyata tak hanya digunakan untuk menambah rasa asam di masakan atau minuman, tetapi juga untuk membersihkan noda. Berikut di antaranya:

1. Menghilangkan warna kecoklatan pada buah apel dan pir. Taburi potongan apel dan pir dengan perasan lemon untuk menghilangkan warna kecoklatan akibat telah dikupas dan terlalu lama terkena udara.
2. Menghilangkan bekas noda makanan dari plastik dan talenan kayu. Potong lemon jadi 2 bagian, peras lemon ke atas bagian yang bernoda, gosok, dan biarkan selama 20 menit. Bilas dengan air. 
3. Menghilangkan noda teh pada pakaian. Larutkan perasan lemon dengan perbandingan 1:1 dengan air. Gunakan cotton bud, celupkan ke larutan tersebut, lalu taruh di atas noda. Lalu bersihkan dengan air yang mengalir.

Bahaya Kemasan Makanan


Tahukan Anda kemasan makanan juga membahayakan kesehatan?
Ranking Teratas Bahan Kemasan Makanan yang Perlu Anda Waspadai
a. Kertas
Beberapa kertas kemasan dan non kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernafasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti : ginjal, hati, otak, saraf dan tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pusat), pain (sakit) &paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadi pun bisa berakibat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan makanan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbal ke makanan tersebut. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
B. Styrofoam
Bahan pengemas 
styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, nahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Penggemar Sate
Anda penggemar sate? Jika ya, waspadalah! Setelah Anda makan sate, jangan lupa makan timun. Kerena di dalam sate terkandung zat karsinogen (penyebab kanker) yang ikut setelah proses pembakaran. Untuk mensiasatinya, anjuran tepat bagi Anda penggemar sate adalah mengkonsumsi timun yang disertakan dalam acar untuk menu pelengkap sate yang berguna untuk menurunkan kadar zat karbon hasil pembakaran.
Udang dan Vitamin C
Jangan makan udang setelah Anda mengkonsumsi Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari udang dan vitamin C di dalam tubuh dan bisa berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
Mi Instan
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan jika akan mengkonsumsinya lagi. Dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Dan menurut informasi dokter, tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut. Konsumsi mi instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.

Jumat, 27 Maret 2009

Fakta menarik otak manusia


Otak manusia sangat menakjubkan orang di sepanjang zaman. Ilmuwan dan Peneliti telah mencurahkan seluruh daya untuk mempelajari bagaimana otak bekerja. 

Beberapa fakta tentang otak: 

Sifat fisik: 

Berat otak kamu kira-kira 3 pound. 

Berat kulitmu dua kali dari otakmu. 

Otakmu tersusun dari kira-kira 75 persen air. 

Otak kamu terdiri dari kira-kira 100 milyar neurons. 

Berkisar antara 1,000 sampai 10,000 jumlah synapses untuk setiap neuron. 

Tidak ada sel yang peka rangsangan sakit di otak, jadi otak tak dapat merasakan sakit. 

Ada 100,000 mil pembuluh darah di otak. 

Otak kamu adalah organ paling banyak lemak di tubuhmu dan bisa terdiri dari sedikitnya 60 persen lemak. 

Pertumbuhan otak 

Saat lahir, otak kamu hampir sama ukuran seperti otak dewasa dan terdiri dari sel otak untuk keseluruhan hidup kamu. 

Baru lahir  otak bayi tumbuh [bertambah] kira-kira tiga kali ukurannya di tahun pertama. 

Manusia membuat neurons baru sepanjang hidupnya sebagai hasil dari aktivitas mental.

Fungsi otak 
Otak kamu menggunakan 20 persen oksigen total [seluruhnya] di tubuh kamu. 

Jika otak kamu kehilangan darah 8 s/d 10 detik, Kamu akan kehilangan kesadaran. 

Dalam keadaan sadar, otak menghasilkan antara 10 s/d 23 watt daya -- cukup energi untuk menyalakan bola lampu. 

Ungkapan bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari otak mereka tidak benar. Setiap bagian dari otak mempunyai fungsi. 

Otak dapat bertahan 4 s/d 6 menit tanpa oksigen,  dan Kemudian mulai mati. Tanpa oksigen 5 s/d 10 menit mengakibatkan kerusakan otak permanen. 

Penelitian terhadap 1 juta pelajar di new york menunjukkan bahwa yang makan siangnya tidak mengandung bumbu buatan, bahan pengawet,  berperforma 14 persen lebih baik dalam tes IQ daripada pelajar yang makan siang dengannya. 

Ilmu jiwa otak 

Kamu tidak bisa menggelitik diri sendiri karena otak kamu membedakan diantara eksternal [luar] yang menyentuh tak diduga dan disentuh olehmu. 

Hubungan diantara tubuh dan Pikiran sangat kuat. diperkirakan bahwa diantara 50-70 persen dari pasien mengunjungi dokter untuk penyakit fisik [jasmani] berhubungan dengan faktor kejiwaan. 

Ingatan 
Setiap kali kamu mengingat kembali suatu pengalaman atau punya pemikiran baru, kamu telah membuat koneksi baru di otak kamu. 

Ingatan yang dicetuskan oleh aroma mempunyai hubungan emosional yang lebih kuat,  dan oleh karena itu muncul lebih dalam daripada dipicu oleh sebab lain. 

Saat tidur pada malam hari boleh jadi merupakan waktu terbaik untuk otak kamu memperkuat semua kenang-kenangan kamu dari hari itu. Kurang tidur sebenarnya mengurangi kemampuan kamu untuk membuat memori baru. 

Mimpi dan Tidur 
Orang kebanyakan bermimpi kira-kira 1-2 jam tiap malam dan mempunyai rata-rata 4-7 mimpi setiap malam. 

Penelitian menunjukkan gelombang otak lebih aktif saat bermimpi daripada ketika sadar. 

Sebagian orang (kira-kira 12 persen) bermimpi hanya hitam dan putih sementara yang lain bermimpi dalam warna. 

Saat tidur, tubuh memproduksi hormon yang mencegah kamu bereaksi seperti dalam mimpi, sehingga tubuh sebenarnya paralyzed. 

Sumber: 
Nursing Assistant Central December 31, 2008